Ilustrasi (Shutterstock) |
Virus Corona menyebar dengan sangat cepat di seluruh dunia pada tahun 2020. Virus ini dapat menyebabkan kematian bagi orang yang terinfeksi. Banyak orang di berbagai belahan dunia meninggal dunia akibat keganasan virus ini. Hal ini membuat banyak negara menerapkan program seperti lockdown maupun social distancing untuk menangani virus ini. Salah satu negara yang membuat program untuk menangani virus corona ini adalah Indonesia.
Pemerintah Indonesia membuat program yang dinamakan dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang membuat masyarakat Indonesia harus melakukan segala kegiatannya di rumah. Hal ini dilakukan untuk menjaga jarak dengan orang lain agar dapat memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini. Peraturan yang diterapkan tersebut membawa banyak sekali perubahan dalam masyarakat Indonesia. Perubahan ini juga terjadi pada mahasiswa, sehingga membuat mahasiswa harus belajar dari rumah.
Pada saat ini mahasiswa belajar dengan menggunakan metode online learning. Mahasiswa melakukan kelas secara online dan begitupun dengan pengerjaan tugas. Banyak hal yang dapat mempengaruhi seseorang dalam belajar, yang salah satunya merupakan motivasi. Blog ini akan memberikan informasi mengenai perbedaan motivasi terutama pada mahasiswa yang mengikuti kelas secara online dan kelas offline (tatap muka). Selain itu, blog ini memberitahukan mengenai perbedaan motivasi yang dimiliki mahasiswa pada saat kelas online ataupun tatap muka (offline).
Oleh karena itu, motivasi merupakan proses menghasut dan mempertahankan tujuan perilaku yang diarahkan (Schunk et al., 2008). Hull (1943) mendefinisikan motivasi sebagai inisiasi pola perilaku yang dipelajari atau merupakan sebuah kebiasaan. Motivasi dapat dijelaskan di dalam Psikologi dengan menggunakan teori sosial kognitif Bandura. Motivasi yang dimiliki antara satu orang dengan orang yang lain berbeda karena tergantung kepada nilai yang dimilikinya. Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh values atau nilai. Nilai mengacu terhadap kepentingan yang dirasakan atau yang berhubungan dengan kegunaan pembelajaran. Hal penting di dalam teori kognisi sosial adalah tindakan individu menunjukkan preferensi nilai mereka (Bandura, 1986). Individu akan memiliki motivasi ketika menganggap pembelajaran merupakan sesuatu yang penting. Nilai memiliki dua standard yaitu internal dan eksternal. Contoh nilai eksternal adalah adanya pengakuan dari teman, dosen, atau orang tua dan nilai internal adalah kepuasaan tersendiri ketika mencapai suatu hal. Keterkaitan alasan mahasiswa terkait dengan motivasi dipengaruhi oleh nilai ekstrinsik dan intrinsik. Contoh nilai ekstrinsik adalah dapat berinteraksi secara langsung dengan dosen dan teman sedangkan nilai intrinsik adalah ingin lulus dan tidak mengulang mata kuliah.
Berdasarkan dengan hasil kuesioner, menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengikuti kelas tatap muka memiliki motivasi yang berlebih jika dibandingkan dengan mengikuti kelas online karena dapat berinteraksi secara langsung dengan dosen sehingga dapat lebih mudah memahami materi. Selain itu, mahasiswa juga dapat berinteraksi dan berdiskusi secara langsung dengan teman, dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar