Jumat, 26 Juni 2020

Motivasi Mahasiswa Selama Mengikuti Kelas Online Learning

Oleh Brighteny, Debora, Anastasia 

Ilustrasi (Shutterstock)

Virus Corona menyebar dengan sangat cepat di seluruh dunia pada tahun 2020. Virus ini dapat menyebabkan kematian bagi orang yang terinfeksi. Banyak orang di berbagai belahan dunia meninggal dunia akibat keganasan virus ini. Hal ini membuat  banyak negara menerapkan program seperti lockdown maupun social distancing untuk menangani virus ini. Salah satu negara yang membuat program untuk menangani virus corona ini adalah Indonesia. 


Pemerintah Indonesia membuat program yang dinamakan dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang membuat masyarakat Indonesia harus melakukan segala kegiatannya di rumah. Hal ini dilakukan untuk menjaga jarak dengan orang lain agar dapat memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini. Peraturan yang diterapkan tersebut membawa banyak sekali perubahan dalam masyarakat Indonesia. Perubahan ini juga terjadi pada mahasiswa, sehingga membuat mahasiswa harus belajar dari rumah.  


Pada saat ini mahasiswa belajar dengan menggunakan metode online learning. Mahasiswa melakukan kelas secara online dan begitupun dengan pengerjaan tugas.  Banyak hal yang dapat mempengaruhi seseorang dalam belajar, yang salah satunya merupakan motivasi. Blog ini akan memberikan informasi  mengenai perbedaan motivasi terutama pada mahasiswa yang mengikuti kelas secara online dan kelas offline (tatap muka). Selain itu, blog ini memberitahukan mengenai perbedaan motivasi yang dimiliki mahasiswa pada saat kelas online ataupun tatap muka (offline).    


            Kami membuat kuesioner yang ditujukan kepada mahasiswa/i yang sedang berkuliah secara online. Berdasarkan data yang didapatkan, menunjukkan bahwa sekitar 68 orang yang menjadi partisipan cukup menyukai kelas online sebanyak 25% dan mahasiswa yang suka kelas online learning sebesar 23,52 %. Namun, mahasiswa yang tidak menyukai kelas online learning sebesar 32,25% dan mahasiswa yang sangat tidak menyukai sebesar 19,12%. Berdasarkan hasil yang didapatkan, mahasiswa tidak menyukai kelas online learning. Hasil tersebut berbanding terbalik dengan mahasiswa mengikuti kelas tatap muka. Mahasiswa yang menganggap kelas tatap muka menyenangkan ada sebesar 42,64%, cukup menyenangkan 30,89%, sangat menyenangkan sebesar 20,58%, sedangkan mahasiswa yang menganggap bahwa kelas tatap muka tidak menyenangkan ada sebesar 2,94% dan sangat tidak menyenangkan ada sekitar 1,47%. Hal ini membuktikan bahwa kelas tatap muka banyak disukai atau disenangi oleh mahasiswa.

     Berdasarkan data di atas, mahasiswa yang mengikuti kelas online memiliki motivasi dengan beberapa alasan. Pertama, mahasiswa akan mendapatkan nilai dari mata kuliah yang diikuti. Alasan dinyatakan oleh 21 orang yang diisi dalam kuesioner. Alasan kedua adalah mahasiswa yang mengikuti kelas online tetap mendapatkan ilmu dan memahami materi yang disampaikan secara online. Alasan ini disampaikan oleh 20 orang. Alasan ketiga, jika mahasiswa ingin lulus maka salah satu syaratnya adalah memenuhi absensi. Alasan disampaikan oleh 11 orang. Beberapa alasan mahasiswa yang memiliki motivasi untuk mengikuti kelas tatap muka. Pertama, mahasiswa dapat memahami materi secara maksimal karena dapat berinteraksi secara langsung dengan dosen dan teman-teman di dalam kelas. Alasan disampaikan oleh 26 orang. Kedua, mahasiswa menginginkan bahwa dirinya lulus dari kuliah. Alasan ini disampaikan oleh 9 orang. Alasan yang ketiga adalah mahasiswa melakukan kegiatan di luar kelas, alasan disampaikan oleh 9 orang.  

     Oleh karena itu, motivasi merupakan proses menghasut dan mempertahankan tujuan perilaku yang diarahkan (Schunk et al., 2008). Hull (1943) mendefinisikan motivasi sebagai inisiasi pola perilaku yang dipelajari atau merupakan sebuah kebiasaan. Motivasi dapat dijelaskan di dalam Psikologi dengan menggunakan teori sosial kognitif Bandura. Motivasi yang dimiliki antara satu orang dengan orang yang lain berbeda karena tergantung kepada nilai yang dimilikinya. Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh values atau nilai. Nilai mengacu terhadap kepentingan yang dirasakan atau yang berhubungan dengan kegunaan pembelajaran. Hal penting di dalam teori kognisi sosial adalah tindakan individu menunjukkan preferensi nilai mereka (Bandura, 1986). Individu akan memiliki motivasi ketika menganggap pembelajaran merupakan sesuatu yang penting. Nilai memiliki dua standard yaitu internal dan eksternal. Contoh nilai eksternal adalah adanya pengakuan dari teman, dosen, atau orang tua dan nilai internal adalah kepuasaan tersendiri ketika mencapai suatu hal. Keterkaitan alasan mahasiswa terkait dengan motivasi dipengaruhi oleh nilai ekstrinsik dan intrinsik. Contoh nilai ekstrinsik adalah dapat berinteraksi secara langsung dengan dosen dan teman sedangkan nilai intrinsik adalah ingin lulus dan tidak mengulang mata kuliah.  


     Berdasarkan dengan hasil kuesioner, menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengikuti kelas tatap muka memiliki motivasi yang berlebih jika dibandingkan dengan mengikuti kelas online karena dapat berinteraksi secara langsung dengan dosen sehingga dapat lebih mudah memahami materi. Selain itu, mahasiswa juga dapat berinteraksi dan berdiskusi secara langsung dengan teman, dan lain sebagainya. 


Terima kasih telah membaca blog kami. 😃😃

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Motivasi Mahasiswa Selama Mengikuti Kelas Online Learning

Oleh Brighteny, Debora, Anastasia  Ilustrasi  (Shutterstock) Virus Corona menyebar dengan sangat cepat di seluruh dunia pada tahun 2020. Vir...